Popular Post

CARA MENGGUNAKAN TOTAL STATION NIKON SERIES

By : kang mujeck
Komposisi  peralatan dan kelengkapan yang di perlukan untuk pengukuran :
•    Main Unit Station (TS) Nikon DTM or NPL Series dan Tripod
•    Prisma untuk polygon 2 buah
  •    1 buah untuk backsight (BS) + Tripod
  •    1 buah untuk Foresight (FS) + Tripod
•    Prisma untuk detail minimal 1 buah + Pole
•    Meteran kecil untuk mengukur tinggi alat dan prisma
•    Compas dan GPS untuk mencari azimuth
  •     set – Up Instruments
Sebelum melakukan pengukuran kita harus melakukan Set UP alat terlebih dahulu, adapun langkahnya adalah sebagai berikut :
•    Dirikan alat TS di titik STN (titik tempat berdiri alat misalnya titik 2)
•    Lakukan centering pada tripod dengan mengatur nivo tabung dan nivo mata sapi sampai seimbang atau berada ditengah
•    Dirikan prisma polygon masing-masing  pada titik 1 (untuk BS) dan titik 3 (untuk FS)
•    Setelah selesai Total Station siap untuk digunakan dalam pengukuran
NOTE : ulangi langkah diatas saat pindah ke Station berikutnya.
  •     Setting Instruments
Ada beberapa setting yang perlu dilakukan sewaktu kita akan melakukan pengukuran:
•    Setting Job
  • Setting ini di perlukan sewaktu kita akan setting seperti : skala factor, temperatur, dan pressure, sudut, jarak dan sebagainya. Setelah kita buat JOB, akan ada pilihan untuk masuk ke menu setting. Untuk masuk ke menu setting  tekan tombol MSR2, setting prematur yang sesuai dengan menekan tombol navigator kanan / kiri, untuk pindah baris tekan navigasi kebawah atau tombol ENT. Berikut parameter yang perlu untuk disetting :    Scale parameter yang perlu untuk di setting : 1.000000
  • T-P corr (temperatur dan pressure) : ON (koreksi temperatur dan tekanan aktif) OFF (temperatur dan tekanan tidak aktif)
  • Sea level : ON
  • C &R corr : 0.132
  • Angle : DEG
  • Distance : Meter
  • Temp : C
  • Press : mmHg
  • VA Zero : Zenith
  • AZ Zero : North
  • Order : NEZ / ENZ
  • HA : Azimuth
Setting ini cukup dilakukan sekali karena akan tetap tersimpan meskipun alat dimatikan. Setting ini juga bisa dilakukan dari MENU (tombol menu) – setting (nomer 3).
  • Data yang di hasilkan dari alat ukur tersebut (TS) berbentuk angka. Dengan format Extention “TXT”,”RAW”, dan “Koordinat P,E,N,Z,D atau P,N,E,Z,D”

Tag : ,

FORMASI BATUAN DI KALIMANTAN

By : kang mujeck
FORMASI KALIMANTAN SELATAN

1. Qa/ Alluvial    : Lempung kaolinit dan lanau bersisipan pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa, berumur holosen

2. Tqd/dahor    : Batupasir kuarsa lepas berbutir sedang terpilah buruk, konglomerat lepas dengan komponen kuarsa berdiameter 1-3 cm, batu lempung lunak, berumur plio-plistosen

3. Tqdt/anggota laying formasi dohor : Konglomerat aneka bahan berkomponen semua batuan lebih tua dengan ukuran kerakal-bongkah,berumur pliosen

4. Tmw / Formasi warukin   : Batu pasir kuarsa dan batulempung dengan sisipan batubara, berumur miosen tengah sampai miosen akhir


5. Tomb /formasi berai   : Batugamping mengandung fosil  foraminifera besar seperti spiraclypus orbitodeus, berumur oligosen-miosen awal


6. Tet / Formasi Tanjung   : Batupasi kuarsa dan batulempung dengan sisipan batubara, Batupasir kuarsa berbutir halus sampai kasar dengan tebal perlapisan 50-150 cm, berstruktur sedimen perairan halus dan perlapisan silang siur, berumur eosin

7. Ksp / Formasi Pitap   : Batulanau kersikan, batupasir kersikan dan konglomerat aneka bahan , setempat gampingan terendapkan di daerah kipas bawah laut

8. Kvh / Batuan Gunungapi Haruyan  : Breksi gunungapi dan lava basal, berumur kapur  akhir dan berkedudukan menjemari dengan formasi pitap, berumur kapur  akhir

9. Klb / Batugamping Batununggal  :  Batugamping klastika berwarna kelabu hitam, berumur kapur  awal

10. Kgr / Granit Belawayan   :  Granit gabungan granodiorite dan diorite, berumur kapur  awal


11. Mm / Batuan Malihan   : Sekis horenblenda, sekis muskovit, filit, sekis klorit dan kuarsit muskovit, berumur  jura tenggah


12. Km/ Formasi Manunggul   : Konglomerat aneka bahan, berwarna kelabu, kemerahan, berumur kapur atas

13. Kak / Formasi Keramaian   : Perselingan batupasir (vulkarenite) berwarna kelabu sangat padat, berumur kapur akhir

14. Kap / Formasi Pudak   : Lava dengan perselingan konglomerat / breksi vulkaniklastik (hialoklastik) dan batupasir kotor dengan olistolit batugamping, basal porfir, ignimbrit, batuan malihan dan ultramafik, berumur kapur akhir

15. Kab / Anggota Batukora, Formasi Pudak : Andesit piroksen porfir, hijau tua-hitam dengan fenokris plagioklas dan piroksen, berumur kapur akhir

16. Kok / Olistolit Kintap, Formasi Pudak : Batugamping klastika pejal sampai berlapis tebal, berumur kapur akhir

17. Kpn / Formasi Paniungan   : Batulempung bewarna kelabu, gampingan agak rapuh, berumur kapur akhir

18. Kvp/ Formasi Paau   : Breksi gunungapi, berwarna kelabu kehitaman, berumur kapur akhir

19. Kvpi/ Formasi Pitanak   : Lava andesit berwarna kelabu, coklat bila lapuk, porfiritik dengan fenokris plagioklas, berumur kapur akhir

20. Man / Andesit Porfir   : Andesit berwarna kelabu, berhablur penuh hipidiomorf, berbutir tak seragam, berumur kapur akhir

21. Mba / Basal    : Basal berwarna kelabu-hitam, berhablur penuh hipidiomorf, berbutir tak seragam, berbutir halus-sedang, berumur kapur akhir

22. Mdb /Diabas    : Diabas berwarna kelabu, berhablur berhablur penuh hipidiomorf, berbutir seragam, berumur kapur akhir

23. Mgr / Granit    : Granit, berwarna putih kecoklatan, berhablur berhablur penuh hipidiomorf, berbutir seragam, berumur kapur awal

24. Mdi / Diorit    : Diorit, berwarna kelabu, berhablur berhablur penuh hipidiomorf, berbutir seragam, berumur kapur awal

25. Mgb / Gabro    : Gabro berwarna kelabu kehijauaan, berhablur berhablur penuh hipidiomorf, berbutir seragam, berumur jura akhir


26. Mub / Batuan Ultramafik   : Hazburgit, wehrlit, websterlite, piroksenit dan serpentinit. Tersebar di sepanjang Pegunungan Bobaris, Pegunungan Manjan dan Pegunungan Kusan yang hubungannya dengan batuan sekitarnya adalah sentuhan tektonik, berumur jura akhir


FORMASI KALIMANTAN TIMUR


1. Tomp / Formasi Pamaluan   : Batulempung dan serpih dengan sisipan napal, batupasir dan batugamping, berumur oligosen akhir-miosen tengah


2. Tmpb / Formasi Pulaubalang  : Perselingan batupasir kuarsa, batupasir, dan batulempung dengan sisipan batubara, berumur miosen tengah

3. Tmbp / Formasi Balikpapan  : Perselingan batupasir kuarsa, batulempung lanauan dan serpih dengan sisipan napal, batugamping dan batubara, berumur miosen tengah

4. Tpkb/ Formasi Kampungbaru  : Batulempung pasiran, batupasir kuarsa, batulanau, sisipan batubara, napal, batugamping dan lignit, berumur miosen akhir-pliosen


5. Qa/ Alluvial    : Lempung kaulinit dan lanau bersisipan pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa, berumur holosen


6. Tmw / Formasi warukin   : Batu pasir kuarsa dan batulempung dengan sisipan batubara, berumur miosen tengah-miosen akhir

7. Tmbl / Formasi Bebulu   : Batugamping dengan sisipan batulempung lanauan dan sedikit napal, berumur miosen awal, tebal formasi 1900 meter

8. Tomb /formasi berai   : Batugamping mengandung fosil  foraminifera besar seperti spiraclypus orbitodeus, berumur oligosen-miosen awal

9. Toty / Formasi Tuyu   : Perselingan batupasir, grewake, serpih dan batulempung, berumur oligosen akhir

10. Tetk / Formasi Telakai   : Batulempung, batupasir lempungan dan serpih, dengan sisipan batugampng dan napal, berumur eosen  akhir

11. Tek / Formasi Kuaro   : Batupasir dan konglomerat dengan sisipan batubara, napal, batugamping dan serpih lempungan, berumur eosen  awal

12. Tet / Formasi Tanjung   : Batupasir kuarsa berbutir halus sampai kasar dengan tebal perlapisan 50-150 cm, berstruktur sedimen perairan halus dan perlapisan silang siur, berumur eosen  awal

13. Kvh / Formasi Haruyan   : Lava, breksi dan tuf. Lava bersusunan basal. Breksi aneka bahan, berkomponen andesit dan basal tidak memperlihatka perlapisan , berumur kapur bawah

14. Kok / Olistolit Kintap, Formasi Pudak : Batugamping klastika pejal sampai berlapis tebal, berumur kapur bawah

15. Ksp / Formasi Pitap   : Batulanau kersikan, batupasir kersikan dan konglomerat aneka bahan , setempat gampingan terendapkan di daerah kipas bawah laut, berumur kapur awal

16. Tmm / Formasi Meragoh   : Lava, diabas, tuf, breksi gunungapi dan konglomerat berumur  miosen awal – miosen tengah

17. Tmme / Formasi Menumbar   : Perselingan batulumpur gampingan dengan batugamping di bagian bawah dan di bagian atas batupasir massif mengandung glukonit, berumur miosen akhir

18. Tmt / Formasi Tendehhantu  : Batugamping terumbu muka, batugamping koral dan batugamping terumbu belakang, setempat berlapis, kuning muda, pejal dan berongga, berumur miosen tengah-miosen akhir

19. Tmma / Formasi Maluwi   : Batulempung, batulempung pasiran dengan sisipan napal, serpih kelabu, serpih pasiran dan sedikit karbonan, berumur miosen tengah

20. Tomm / Formasi Maau   : Batulempung, batupasir dan batulanau, kea rah atas selang seling batupasir dan batulanau, memperlihatkan struktur sedimen seperti perairan sejajar atau menggelombang, berumur miosen awal

21. Toml / Formasi Lembak   : Perselingan napal dan batugamping, berumur oligosen akhir-miosen awal

22. Tok / Formasi Kedango   : Batugamping dengan sisispan napal dan batulanau gampingan , berumur oligosen

23. Teot / Formasi Taballar   : Batugamping berwarna putih sampai kuning muda, pejal bagian bawah berlapis, berumur miosen –oligosen

24. Teom / Formasi Mangkupa   : Perselingan batupasir , tuf, batulanau, batulempung, setempat sisiapan batubara dan konglomerat, berumur eosen -oligosen

FORMASI KALIMANTAN TENGAH

1. Qa/formasi alluvial   : Lempung kaulinit dan lanau bersisipan pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa, berumur holosen

2. Trv  / Formasi Batuan Gunung Api : Batuan breksi gunung api berwarna kelabu kehijauan dengan komponennya terdiri dari andesit, basal dan rijang. Bahan-bahan ini berasosiasi dengan basal yang berwarna coklat kemerahan

3. Tet / Formasi Tanjung   : Batupasir kuarsa berbutir halus sampai kasar dengan tebal perlapisan 50-150 cm, berstruktur sedimen perairan halus dan perlapisan silang siur, berumur eosen  awal

4. Tomb /formasi berai   : Batugamping mengandung fosil  foraminifera besar seperti spiraclypus orbitodeus, berumur oligosen-miosen awal

5. Tomm / Formasi Montalat   : Batupasir kuarsa putih berstruktur silang siur, sebagian gampingan, bersisipan batulanau/serpih dan batubara, berumur oligosen

6. Tmw / Formasi warukin   : Batu pasir kuarsa dan batulempung dengan sisipan batubara, berumur miosen

7. Tqd/dahor    : Batupasir kuarsa lepas berbutir sedang terpilah buruk, konglomerat lepas dengan komponen kuarsa berdiameter 1-3 cm, batu lempung lunak, berumur pliosen-plistosen

8. Kvh / Batuan Vulkanik Kasale  : Terdiri dari basal piroksen kelabu hijau, porfiritik sampai pilotaksit


9. Kgr / Granit Kapur   : Granit biotit berwarna kelabu muda, sebagian terkekarkan


10. Toms / Batuan Terobosan Sintang  : Batuan terobosan berkomposisi andesit dan basal terdapat sebagai retas dengan ketebalan 50 cm sampai 4 m


11. Tomv / Batuan Gunungapi Malasan  : Breksi gunungapi, tuf, konglomerat dan lava andesit


12. Tet / Formasi Tanjung   : Batupasir kuarsa berbutir halus sampai kasar dengan tebal perlapisan 50-150 cm, berstruktur sedimen perairan halus dan perlapisan silang siur


13. Kls / Tonalik Sepauk   : Batuan granitan dengan tekstur merata, berkomposisi diorit, tonalit, granodiorit sampai monzonit


14. Kvk / Batuan Gunungapi   : Breksi berkomposisi andesit dan basal, aliran lava, batupasir  tufan, tuf terobosan andesit dan basal

15. Tomk / Formasi Karamuan   : Batulumpur abu-abu sebagian gampingan berfosil

16. Tomj/ Anggota Batugamping jangkan : Batugamping berfosil, abu-abu tua, sangat  kompak, bersisipan tipis batulumpur, breksi batugamping, abu-abu tua, kaya akan foram besar dan koral dengan matriks batulumpur, batugamping terbreksikan

17. Tou / Formasi Ujohbilang  : Batulumpur, sedikit batupasir sebagian gampingan dan  karbonat

18. Toty / Formasi Tuyu   : Perselingan batupasir, grewake, serpih dan batulempung

19. Teh / batupasir Haloq   : Batupasir kuarsa, sedikit konglomerat dan batulumpur, jarang batugamping


20. Tea / Formasi Batu Ayau   : Batupasir, batulumpur, batulanau, umumnya karbonat, setempat sisipan batubara dan lignit


21. Ten / batugunungapi Nyaan  : Tuf, aglomerat, tuf terlaskan, bersusunan asam

22. Kse / Kelompok Selangkai  : Serpih, batulumpur, batupasir konglomerat, batugamping berfosil
23. Kgd / Granodiorit   : Kelabu berbintik hijau, pejal, mineral utama adalah plagioklas dan piroksen

24. Kgr / Granit Batanglai   : Terutama granit, monzonit, granodiorit, adamelit dan granit aplit

25. Mub / Batu Ultrabasa   : Peridotit, harzburgit, gabro dan serpentinit

26. Tmpg / Formasi Golok   : Napal bersisipan lempung da batugamping

27. Tmpk / Formasi Kampungbaru  : Lempung pasiran batupasir dengan sisipan batubara dan tuf

28. Kubu / Basal Bunga   : Basal hitam sampai kelabu tua yang pejal, dengan anggota dasit dan andesit kelabu kehijauan

29. Kuk / Batuan Gunungapi Kerabai  : Terdiri dari lava andesit lava dasit dan riolit yang sebagian tak repisahkan dari batuan piroklastik (abu, lapili, tuf hablur dan selaan, breksi gunungapi dan anglomerat )

30. Kusa / Granit Sangiyang   : Granit feldspar-perititk, granofiritik,leukokratik, berbutir halus dengan tekstur alotriomorfik dan bukit sangiyang

31. Kus / Granit Sukadana   :  Batuan terdiri dari monzonit kuarsa, monzogranit, sienogranit dan granit alkali feldspar, sedikit sienit kuarsa, monzodiorit kuarsa dan diorite

32. Kll / Granit Laur   : Monzogranit biotit-horenblenda, sedikit sienogranit biotit dan granodiorit horenblenda-biotit

33. Kls / Tonalit Sepauk   : Tonalit dan granodiorit biotit-horenblenda
Tag : ,

Sape

By : kang mujeck



ini adalah hasil dari eksperimen sendiri, alat musik ini namanya sape' berasal dari kalimantan. modelnya memang sengaja di buat tidak menyerupai bentuk sape pada umumnya, cuma nadanya aja yang sama.








Tag : ,

Making Djembe

By : kang mujeck

lokasi pembuatan : Bengkel Perkusi Java Jine. solo,jawa-tengah

berikut ini adalah sedikit postingan tentang proses pemasangan kulit djembe untuk teman-teman yang hobby memainkan alat musik ini.

pemasangan tali
gambar di atas adalah proses pemasangan tali setelah kayu / klowong djembe selesai di ukir atau di cat sesuai dengan yang kita inginkan. di sini tali yang di gunakan adalah berjenis Nilon, kelebihan tali jenis ini adalah tahan gesekan ketika suatu saat kita mau mengencangkan kulit djembe. 
lapisan lilin harus rata
sebelum kulit djembe kita pasang,terlebih dahulu kita harus mengolesi kayu bagian atas agar ketika kering kulit djembe tidak menempel dengan kayu. bila kulit djembe menempel dengan kayu maka akan berakibat robeknya kulit djembe ketika akan di steam suaranya atau di kencangkan. jadi proses ini tentu sangat penting dan harus selalu di ingat ketika kita akan memasang kulit djembe.

kulit di pasang pada ring
untuk mempermudah proses pemasangan, kulit djembe yang sudah di rendam dengan air haruslah di potong sesuai dengan besar diameter ring yang akan kita pakai, usahakan ketika memotong diberi jarak lebih sekitar 15cm dari ukuran ring dan jangan terlalu mepet karena akan mempersulit proses pemasangan.

pemasangan kulit dan tali

semua tali harus terpasang

tali harus rapi













sebelum kulit yang sudah tepasang kita kencangi, rapikan dulu kulit beserta talinya. perhatikan dengan baik apakah kulit djembe ada yang terlipat atau tidak, karena bila ada lipatan di dalam ring djembe akan berakibat kulit djembe robek ketika kita kencangi talinya. usahakan posisi kulit tidak miring agar terlihat rapi.

jika di rasa sudah rapi dan tidak ada lipatan kencangkan tali djembe dengan menggunakan alat bantu, dengan alat ini maka proses penarikan tidak terlalu berat. biasanya pada proses ini bila kulit djembe kita kencangkan terlalu kuat, kulit bisa pecah. tapi bila terlalu kendor saat kulit djembe sudah kering dan akan kita steam suaranya akan turun sekali kulitnya. jadi ketika kita kencangkan kulit djembe harus sambil kita lihat kekencangan kulit.
tampak samping
setelah itu baru djembe yang baru kita pasang tadi siap di jemur, proses penjemuran kulit djembe biasanya membutuhkan waktu minimal 3 hari tergantung dari cuaca. tunggu sampai kulit djembe benar-benar kering sebelum kita steam suaranya seperti yang kita mau.... 
djembe siap di jemur


kerataan ring harus di utamakan













seperti itulah proses pemasangan kulit djembe yang bisa saya jelaskan. ada baiknya juga bila teman-teman perkusionis yang menggemari djembe mencoba mempraktekan sendiri dirumah. jadi ketika djembe yang kita punya pecah kita tidak perlu lagi mencari tempat servis djembe. selamat mencoba...
Tag : ,

Contact Us

By : kang mujeck

Mengejar Ketertinggalan

By : kang mujeck
Mengejar Ketertinggalan

Untuk semua waktu yang berlalu  begitu saja
Tahun,bulan ,hari dan menit, sering kita melewatinya dengan sia-sia.
Alasan kita selalu sama…
Menikmati masa muda,
Lalu bagaimana masa tua..???
..........,Hahhhhhhhhh………
Terlalu pagikah memikirkannya.

Untuk semua waktu yang berlalu begitu saja
Kini Indonesia hanya tinggal cerita
Dongeng-dongeng kejayaan kita telah usang di telinga
Bahkan Cakar-cakar tajam garuda sudah tak ada lagi bekas-bekasnya
Sayapnya pun tak lagi mengembang mengelilingi luasnya lautan samudera
Bangsa kita telah menjadi bangsa yang terlupa..
Atau mungkin bangsa yang sedang amnesia…?

Untuk semua waktu yang berlalu begitu saja
Di mana kau kini kawan lama…?
Di mana kau darah-darah pelaut yang tiada kenal rasa takut…?
Di mana kau jiwa-jiwa pejuang 45…?
Di mana kau manusia-manusia  yang berbudaya indonesia..?
Di mana…?

Untuk semua waktu yang berlalu begitu saja
Sudah waktunya kita menciptakan perubahan..
Dan tak ada waktu lagi untuk menunggu lebih lama.
Kita butuh loncatan-loncatan yang besar
Tidak hanya berjalan di tempat yang tak menghasilkan apa-apa
Percuma semua kemampuan dan mimpi yang kita punya
Jika hanya di simpan dan tak cepat-cepat mewujudkannya.

Untuk semua waktu yang berlalu begitu saja.....
Perlu berlari kencang untuk bisa mengejarnya.
Tag : ,

- Copyright © Kang Mujeck Ethnic - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -